Kamis, 27 Oktober 2011

Rencana usaha

RENCANA USAHA DAN STUDI KELAYAKAN



USAHA PEMBUATAN TELUR ASIN





OLEH
MAISYURAH
10702259041
MIDTES PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. DR. ALIYAH RASYID BASWEDAN


PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011

BAB  I   PENDAHULUAN
A.    Judul Kegiatan  
Usaha yang akan dijalankan adalah usaha pembuatan TELUR ASIN RASA BARU

B.     Status Usaha
Usaha yang akan dijalani adalah usaha baru sebagai usaha untuk menambah penghasilan keluarga

C.    Rasional Kegiatan
Usaha TELUR ASIN RASA BARU yang akan  didirikan adalah jenis usaha industri rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi Telur asin berbahan baku telur Itik (bebek). Usaha ini dibuka dengan alasan :
1.      Meningkatkan nilai ekonomis telur itik. Selama ini itik hanya dijual langsung tanpa pengolahan sehingga harganya murah dan tidak tahan lama
2.      Banyak peternak itik di Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan sehingga bahan baku mudah untuk didapat, selain itu telur itik digunakan karena telur itik memiliki cangkang yang kuat dan memiliki pori-pori yang lebih besar daripada telur ayam sehingga pembuatan telur asin lebih bagus bila menggunakan telur itik, hal lain yang disebabkan karena Telur itik memiliki kandungan protein 13,1% dan lemak 14,3%-17%, vitamin, dan mineral. Nilai kandungan tertinggi terletak pada kuning telur. Kuning telur mengandung asam lemak termasuk omega-3. Asam lemak Omega-3 merupakan asam lemak jenuh ganda yang sangat baik bagi tubuh.
3.      Proses pembuatan yang mudah dan sederhana sehingga bisa menjadi usaha sampingan keluarga
      D.  Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari didirikannya usaha industri TELUR ASIN RASA BARU ini adalah:
a)    Untuk memperoleh penghasilan yang dapat  digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
b)   Untuk menerapkan keterampilan yang dimiliki (pembuatan telur asin)
c)    Memanfaatkan hasil dan meningkatkan nilai ekonomis hasil peternakan terutama peternakan itik.


BAB  II  METODE PELAKSANAAN
A.    Produk :
Produk yang dibuat adalah Telur Asin RASA BARU yaitu olahan pengawetan telur melalui proses pengasinan sehingga telur  itik bisa tahan lama serta pengolahan dengan menggunakan teknik baru yang dapat menambah rasa nikmat dari telur juga rendah lemak.

B.     Bahan Baku :
Bahan baku utama Telur Asin adalah telur itik yang banyak dihasilkan dari peternakan di Kecamatan Tabunganen. Selain itu telur itik yang dihasilkan memiliki kualitas bagus yaitu kuning telur yang berwarna kuning kemerahan (orange) dan tidak berbau amis.

C. Proses Produksi :
Proses produksi telur asin akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:
1. Yang perlu Anda perhatikan pertama dalam membuat telur asin adalah memilih telur itik yang berkualitas baik, tidak retak atau busuk. Tips memilih telur bermutu baik : rendam dalam air, jika tenggelam maka kualitasnya baik.
Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan.
2. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
3. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan garam.
4. Tambahkan sedikit air rebusan daun salam dan akar alang-alang yang sudah didingankan  ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
5. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1~2 mm.
6.  Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
Tips :
- untuk keasinan rendah simpan selama 1 minggu
- untuk keasinan sedang simpan selama 2 minggu
- untuk keasinan tinggi (masir) simpan selama 3 minggu.
7. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh selama 8 hari.

D. Pemasaran :
Pemasaran produk ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu penjualan langsung dan melalui agen. Penjualan langsung dilaksanakan dengan cara door to door, dimana penjual akan mendatangi rumah pembeli dan pembeli yang datang ke tempat usaha pemilik, sedangkan melalui agen yaitu dengan menitipkan produk ke warung-warung atau toko-toko. Pemasaran dapat digambarkan dalam diagram berikut ini :






Konsumen
 


 





Tahun pertama merupakan tahun perkenalan sedangkan tahun berikutnya diharapkan produk sudah dikenal sehingga pembeli yang akan datang atau melakukan pemesan. Pesanan dalam jumlah besar diharapkan datang dari rumah makan dan orang-orang yang melaksanakan hajatan.
      E. Tempat Produksi :
Tempat produksi mengambil lokasi di rumah sendiri yang beralamat Desa tabunganen muara RT. 9 No. 6 Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan peternakan itik yang menjadi bahan baku dan untuk pemasarannya juga mudah karena lokasinya yang terletak dikawasan penduduk yang berjumlah besar dan dekat dengan pasar sehingga tempat usaha juga bisa berfungsi sebagai tempat penjualan.
Segmen pasar yang dituju adalah konsumen langsung dan konsu men tingkat pertama yaitu warung-warung makan atau toko-toko yang membeli untuk dijual kembali. Dengan sasaran konsumen 30% dari jumlah penduduk pada tahun pertama, 40% pada tahun kedua dan 50% pada tahun ketiga. Sedangkan tahun pertama sasaran yang dituju hanya lingkup pada kecamatan Tabunganen, tahun kedua direncanakan mencapai 3 kecamatan  yaitu  Tabunganen, Tamban dan Mekar Sari, dan tahun ketiga diharpkan dapat mencapai 5 kecamatan yaitu Tabunganen, Tamban dan Mekar Sari. Anjir muara dan Anjir Pasar.

BAB  III  TARGET LUARAN
      A. Target produk :
      Produk yang akan dihasilkan adalah telur asin dengan rasa baru yaitu memunculkan wangi daun salam pada telur . Pada bulan pertama produksi dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 bulan, setiap kali produksi telur asin yang diproduksi sebanyak 500 butir sehingga tiap bulan akan menghasilkan 2.000  (4 x 500) butir telur asin.             Pada bulan kedua akan ditingkatkan menjadi 750 butir setiap kali produksi sehingga produksi akan menjadi 3.000 butir. Seiring dengan perluasan tempat usaha maka banyaknya jumlah yang diproduksi juga akan ditingkatkan.
      B. Target konsumen :
      Konsumen yang ditargetkan adalah semua lapisan usia. Target tahun pertama 6.300 orang, tahun kedua orang dan tahun ketiga orang
D.    Target pendapatan :
Jumlah pendapatan yang ingin peroleh setiap bulan adalah Rp. 4000.000,-


BAB IV   RENCANA BIAYA
A. Rencana biaya usaha :
Rencana biaya usaha lakukan adalah sebagai berikut:
BIAYA INVESTASI


1.
TEMPAT USAHA



No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/Sat
Jumlah Rp.
1
Tanah
200
m2
Rp    120.000
 Rp    24.000.000
2
Bangunan
80
m2
Rp    600.000
 Rp    46.000.000





 Rp    70.000.000




2.
PERALATAN





a.
Peralatan Kantor



No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/Sat
Jumlah Rp.
1
Meja tulis
2
bh
Rp      375.000
 Rp         750.000
2
Kursi
1
bh
Rp      325.000
 Rp         325.000
3
Almari arsip
1
bh
Rp   1.250.000
 Rp      1.250.000
4
Rak kayu
1
bh
Rp      750.000
 Rp         750.000
5
Komputer
1
bh
Rp   4.500.000
 Rp      4.500.000





 Rp     7.575.000












b.
Peralatan kerja



No
Uraian
Vol
Satuan
Harga/Sat
Jumlah ( Rp.)
1
Kompor gas
1
bh
 Rp     150.000
        150.000
2
Tabung gas 12 kg
1
bh
Rp      550.000
        550.000
3
Sealer
1
bh
Rp      800.000
        800.000
4
Panci 20 liter
2
bh
Rp      125.000
         250.000
5
Stempel merk
1
bh
Rp      20.000
          175.000
6
Baskom
2
bh
Rp.     10,000
 20.000
7
Ember plastik besar
1
bh
Rp. 50.000
50.000

Jumlah
1.932.000






 JUMLAH BIAYA INVESTASI   (Peralatan)
Rp     

4.
BIAYA OPERASI




a.
Kebutuhan bahan baku per produksi




No
Uraian
Vol. bahan
Satuan
 Harga /sat  (Rp)
 Jumlah
 (Rp.)
1
Telur
500
biji
  1250
625.000
2
Garam
10
bks
1000  
10.000
3
Abu gosok
10
ktg
     2.500
25.000
4
amplas
5
lbr
        5.000
25.000
5.
Air
2
ltr
5.000
10.000
6.
Daun salam
-
-
2.500
2.500
7.
akar alang-alang
-
-
2.500
2.500

Jumlah biaya bahan baku



700.000







b.
 Bahan  pembantu




No
Uraian
Vol. bahan
Satuan
 Harga /sat
 Jumlah
1
Plastik kemasan
125
bh
 Rp      150

2
Tinta stempel

bh
 Rp        35




bh
 Rp        25













c.
Kebutuhan biaya  operasional




No
Uraian
Vol. bahan
Satuan
 Harga /sat
 Jumlah Total
1
Sewa listrik
500
bh
 Rp         15
 Rp        7.500
2
Gas
500
bh
 Rp         10
 Rp        5.000
3
Biaya promosi
500
bh
 Rp         25
 Rp      12.500
4
Biaya Transportasi
500
bh
 Rp         25
 Rp      12.500

Jumlah biaya operasional



 Rp      37.500

GAJI DAN UPAH KERJA





No
Uraian
Volume
Satuan
 Harga/Sat
 Jumlah Rp
Jumlah Total
1
Tenaga ahli
1
oh
 Rp   37.500
 Rp   37.500

2
Pekerja
2
oh
 Rp   25.000
 Rp   50.000






 Rp   87.500
 Rp         87.500








JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERHARI



 Rp        328.958

JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERBULAN



 Rp     7.895.000

BIAYA INVESTASI USAHA AWAL


 Rp   17.545.000

BIAYA CADANGAN OPERASIONAL


 Rp     2.455.000

JUMLAH TOTAL BIAYA USAHA


 Rp   20.000.000

5.
MENGHITUNG HARGA JUAL





No
Uraian
Jumlah Biaya

Kapasitas produk
 Biaya per unit

1
Biaya bahan baku perbulan
 Rp     5.795.000

 Rp             12.000
 Rp               483

2
Biaya operasional perbulan
 Rp     2.100.000

 Rp             12.000
 Rp               175


Total biaya operasi perbulan
  Rp     7.895.000
Total Biaya per Unit
 Rp               658









Margin keuntungan yang diharapkan
40
 persen
0.400


Harga Jual produk per unit
 Rp          658
plus
 Rp              263
 Rp            921


Harga jual per karton isi 24
 Rp          921

 Rp                24
 Rp      22.106









6.
TITIK IMPAS PRODUKSI






Biaya operasi perbulan
 Rp    7.895.000





Jumlah Titik Impas produksi
8571
gelas
357
 Karton








7.     RENCANA ALIRAN KAS





Uraian Transaksi
Persiapan
 Bulan 1
 Bulan 2
 Bulan 3
Persediaan Produk


500
600
660





Kas awal bulan
 Rp      20.000.000
 Rp         2.275.000
 Rp      5.596.000
 Rp            10.056.600
Jumlah unit terjual

400
440
484
Nilai penjualan

 Rp       11.396.000
 Rp    12.535.600
 Rp            13.789.160
Pendapatan lain-lain




Jumlah Pemasukan
 Rp     20.000.000
 Rp       13.671.000
 Rp    18.131.600
 Rp           23.845.760






Pembelian peralatan kerja & Kantor
 Rp      9.650.000



Pembelian bahan baku





Pembelian bahan utama
 Rp      1.320.000
 Rp         1.320.000
 Rp      1.320.000
 Rp             1.320.000
Pembelian bahan penolong
 Rp      3.755.000
 Rp         3.755.000
 Rp      3.755.000
 Rp             3.755.000
Biaya operasional dan sewa
 Rp         900.000
 Rp            900.000
 Rp         900.000
 Rp                900.000

 Rp     5.975.000
 Rp         5.975.000
 Rp      5.975.000
 Rp             5.975.000








Gaji dan Upah




Tenaga ahli
Rp          900.000
 Rp           900.000
 Rp         900.000
 Rp                900.000
Pekerja
 Rp       1.200.000
 Rp         1.200.000
 Rp      1.200.000
 Rp             1.200.000

 Rp       2.100.000
 Rp         2.100.000
 Rp      2.100.000
 Rp             2.100.000
Jumlah Pengeluaran
 Rp     17.725.000
 Rp         8.075.000
 Rp      8.075.000
 Rp             8.075.000






 SALDO AKHIR BULAN
 Rp      2.275.000
 Rp         5.596.000
 Rp    10.056.600
 Rp           15.770.760















B. Rancangan Pengembangan dan Investasi: 

Keuntungan yang saya peroleh dari usaha adalah :
Uraian
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Hasil penjualan
 Rp11,396,000
 Rp12,535,600
 Rp  13,789,160
Biaya operasional
 Rp  8,075,000
 Rp  8,075,000
 Rp    8,075,000
Keuntungan
 Rp  3,321,000
 Rp  4,460,600
 Rp    5,714,160


Keuntungan tersebut akan saya gunakan untuk:
Pengembalian modal 0.30%
 Rp   996,300
 Rp  1,338,180
 Rp    1,714,248
Pengembangan usaha 0.30%
 Rp   996,300
 Rp  1,338,180
 Rp   1,714,248
Tabungan 0.40%
 Rp1,328,400
 Rp 1,784,240
 Rp   2,285,664


BAB V  JADWAL PELAKSANAAN.

 Jadwal Pelaksanaan usaha dan tahap kebutuhan anggaran disusun sebagai berikut:

No
Uraian Kegiatan
Bulan Pelaksanaan


Juni
Juli
1.
Pembelian peralatan Kantor
5 item

Rp      7,575,000

2.
Pembelian peralatan produksi
8 item

 Rp.      2,075,000

3.
Penataan ruang produksi


   Rp.         200.000

4.
Pembelian bahan baku produksi untuk satu bulan operasional

6 item

Rp     5.795.000

Jumlah
Rp       9.850.000
Rp     5.795.000
BAB VI ORGANISASI PELAKSANA
A.    Personil : Personil pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:

No
Nama
Pendidikan/Keahlian
Deskripsi tugas
1.
Siti Sendari
S1 Tataboga
Manajer dan pemasaran
2.
Karyono
S1 Kimia
Produksi
3.
Janis
DIII Elektro
Produksi

B. Pendamping : Usaha industri SARI NANAS dalam menjalankan usahanya akan didampingi oleh:
No
Nama
Lembaga/Keahlian
Deskripsi tugas
1.
Dra. Wahyuni, M.T
Teknik Industri UM/ S1 Tataboga
pengembangan teknologi
2.
Syamsul Arifin
CV. Aneka rasa/ pengolahan minuman
pendampingan manajemen

BAB  VII  POTENSI KHUSUS
A. Peluang Komersial: Produk SARI NANAS selama ini belum pernah diproduksi oleh perorangan ataupun industri makanan yang sudah ada, dengan demikian produk ini memiliki peluang pasar yang baik karena tanpa pesaing.

B. Peluang Paten atau HAKI: Sari Nanas merupakan produk baru dengan karakteristik  sebagai minuman penyegar sekaligus memiliki khasiat untuk menurunkan kadar kolestrol, maka produk ini memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan paten.

C.        Peluang Legalitas: Peluang untuk mendapatkan legalitas usaha sangat tinggi karena produk minuman sari nanas diproduksi dengan teknologi pengolahan yang memenuhi syarat higenitas dan bebas dari bahan berbahaya